Selasa, 19 Februari 2013

FEED BACK (UMPAN BALIK) DALAM PEMBELAJARAN PENJAS




Feed Back (umpan balik) dan Reinforcement (penguatan) kadang-kadang dipahami sebagai dua istilah yang sama pengertiannya. Reinforcement berarti kondisi, jika diikuti oleh suatu respons, meningkatkan peluang bahwa respons akan terjadi manakala rangsangan yang sama diberikan. Pada suatu saat, pemberian hadiah atau hukuman terhadap seorang siswa atau atlet misalnya, dapat menghasilkan respons tertentu, sehingga hadiah dan atau hukuman dianggap sebagai reinforcement. Umpan balik juga bisa berpengaruh demikian. Setelah disampaikan kepada siswa dan atlet, maka bisa terjadi suatu respons tertentu menyusul umpan balik tersebut. situasi demikianlah yang menyebabkan, seolah-olah kabur sekali perbedaan anatar beberapa konsep tersebut. namun demikian, seperti yang dikemukakan Travers umpan balik jatuh ke dalam kategori reinforcemen (Rusli Lutan,1988: 285).
Apek penilaian dalam pembelajaran penjas di sekolah dinilai dari tiga ranah kemampuan yaitu: psikomotorik, afektif, dan koognitif. Dalam pembelajaran tentu keberhasilan dalam mencapai tujuan ditentukan oleh banyak factor, salah satu factor yang terpenting adalah guru sebagai fasilitator yang dapat mengantarkan siswa untuk mencapai tujuan belajar. Belajar menurut terori belajar behavioristic adalah terjadinya perubahan tingkah laku, yang disebabkan adanya stimulus dan respon. Seorang guru penjas memerlukan startegi dalam membantu siswa mencapai pembelajaran, feed back atau yang biasa dikenal dengan umpan balik merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan guru untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.
1.        Pengertian Feed Back (Umpan Balik)
Feed back (umpan balik) adalah pengetahuan yang diperoleh berkenaan suatu tugas, perbuatan atau respon yang diberikan (Rusli Lutan, 1988: 300). Umpan balik dapat dilakukan dalam banyak bentuk dan dari berbagai sumber. Siswa menerima umpan balik dari guru, teman sekelas, dan bahkan diri mereka sendiri.
Menurut Apruebo (dalam Budiman, 2007), “Feedback is information that athletes would receive from coach/trainer or environment regarding the level of their motor skill or performance. It serves as a groundwork for the athletes learning development”. Feedback menurut Apruebo lebih menekankan kepada aktivitas latihan berkenaan dengan informasi dari pelatih terkait dengan tingkat motor skill atau penampilan atletnya sebagai dasar dalam mengembangkan penampilan atlet.
Dalam konteks pembelajaran pendidikan jasmani, Adang Suherman (dalam Budiman, 2007) mengemukakan, “Umpan balik (feedback) yaitu guru mengobservasi siswa secara individu dan menilai bagaimana siswa melakukan aktivitas serta apa yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa itu”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa feed back merupakan cara seorang guru/pelatih dalam membantu siswa meningkatkan pengetahuan, motor skill, dan sikap yang dilakukan dengan cara observasi dan memberikan informasi serta dapat diberikan secara individu maupun kelompok.


2.        Jenis-Jenis Feed Back (umpan Balik)
Menurut Rusli Lutan (1988) terdapat bermacam-macam umpan balik  dalam suasana mengajar atau melatih. Umpan balik yang dihasilkan oleh gerakan yang telah dilakukan terbagi menjadi dua kategori yakni: (a) umpan balik intrinsik, (b) umpan balik ekstrinsik.
            a.       Umpan balik intrinsik
Setelah seseorang melakukan suatu gerakan dalam cabang olahraga tertentu, dia akan memperoleh informasi tentang beberapa aspek mengenai gerakannya sendiri melalui beberapa saluran informasi. Bentuk informasi tersebut terkandung dalam respons tertentu. Sebagai contoh, siswa dapat mengetahui bahwa dia melakukan pukulan service yang salah dalam permainan tenis setelah melihat bola keluar atau menyangkut pada jaring. Demikian juga halnya, disaat posisi badan keluar dari matras sesudah melakukan gerakan dalam role depan, siswa tahu bahwa ada gerakan yang salah. Kesimpulannya ialah, respons atau pelaksanaan dan hasil yang diperoleh merupakan sumber dari umpan balik dan informasi tersebut dapat terwujud dalam berbagai bentuk.
            b.      Umpan balik ekstrinsik
Berbeda halnya dengan umpan balik intrinsik (sudah melekat pada gerakan yang telah dilakukan), umpan balik ekstrinsik adalah umpan balik yang diperoleh tentang tugas gerak yang sifatnya sebagai pelengkap bagi umpan balik intrinsik. Informasi ekstrinsik, sebagian diantara berupa informasi verbal, seperti catatan waktu dalam satuan detik atau mili detik untuk pelari cepat 100 m, atau skor 1,00-10,00 untuk pesenam. Seorang pesenam yang memperoleh 5,00 akan dapat mengetahui, bahwa gerakan yang dilakukan banyak kesalahan. Dengan demikian, skor tersebut dapat diucapkan dengan verbal, bahkan diuraikan lebih terperinci sebagai informasi yang menunjukan tingkat keberhasilan seseorang yang melakukan gerakan.
Ada beberapa dimensi umpan balik ektrinsik menurut Schmidt (1988) seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Dimensi umpan balik ekstrinsik
Seketika: disampaikan selama gerakan beralangsung
Terminal: disampaikan setelah gerakan selesai
Langsung: disampaikan langsung setelah gerakan
Tertunda: tertunda waktunya dari gerakan yang relevan
Verbal: disampaikan dalam bentuk ucapan atau dapat diucapkan
Nonverbal: disampaikan dalam bentuk kode atau tak terucap
Himpunan keseluruhan: disampai berupa himpunan keseluruhan penampilan terdahulu
Terpisah: disampaikan secara terpisah bagi setiap penampilan
Pengetahuan tentang hasil (PH): verbalisasi (atau terucapkan) tentang informasi mengenai hasil
Pengetahuan tentang penampilan (PP): verbalisasi (atau nonverbal) tentang informasi mengenai pola gerak
Sumber: Rusli Lutan, 1988: 292

Dalam tabel di atas terdapat perbedaan antara umpan balik seketika dan umpan balik terminal. Umpan balik seketika disampaikan pada gerakan itu sedang berlangsung (misalnya, informasi tentang kesalahan posisi kaki ketika seorang siswa sedang melakukan satu rangkaian gerak dalam senam lantai), sementara umpan balik terminal diberikan setelah seluruh gerakan selesai (misalnya skor yang diperoleh siswa). Aspek lain dari dari umpan balik ektrinsik yakni umpan balik yang ditinjau dari saat menyampaikannya, yang pertama disebut umpan balik langsung dan umpan balik tertunda. Umpan balik ini ada yang berupa verbal, misalnya komentar guru/pelatih tentang benar salahnya suatu gerakan, dan non verbal misalnya kode lambaian bendera merah jika pelari jarak 1500 m berlari dengan kecepatan melebihi “irama kecepatan” yang telah direncanakan pada setiap putaran.
Ada pula informasi umpan balik yang terhimpun secara keseluruhan dari berbagai penampilan terdahulu yang kemudian disampaikan sebagai gambaran umum tentang penampilan, kebalikannnya ialah informasi umpan balik yang disampaikan secara terpisah bagi setiap penampilan gerak. Connellan (2003) menggambarkan tiga jenis umpan balik: umpan balik motivational (bersifat motivasi) untuk mempercepat perkembangan, umpan balik informational (bersifat informatif) yang membuat siswa dapat memperkirakan perkembangan, dan umpan balik depelopmental (bersifat pengembangan) untuk membantu siswa yang tidak tampil dengan baik. Setiap jenis umpan balik ini berguna di kelas dan membantu dalam penguatan. 
a.       Umpan balik yang bersifat motivasi
Umpan balik yang bersifat motivasi dapat dibagi menjadi tiga bentuk: umpan balik positif dan umpan balik negatif. Umpan balik positif ialah menguatkan. Umpan balik negatif jika diberikan secara salah, adalah sebuah hukuman. Peniadaan adalah hasil tidak adanya umpan balik sama sekali, ini merupakan cara terburuk untuk memberikan motivasi.
Goleman (1988) mengacu pada penelitian mahasiswa MBA dan pengaruh umpan balik. Beberapa siswa menerima umpan balik secara positif, sebagaian lagi menerima secara negatif, dan yang lainnya tidak ada umpan balik sama sekali (peniadaan) siswa diberitahu bahwa pekerjaan mereka akan dibandingkan dengan ratusan siswa lain yang juga mengerjakan tugas kreatif dalam memecahkan masalah. Mereka yang tidak menerima umpan balik merasakan hilangnya kepercayaan diri, sama seperti mereka yang dikritik. Siswa yang tidak mendapatkan umpan balik akan terpengaruh pencapaian prestasinya.
            (1)   Umpan balik positif
Umpan balik positif adalah penguatan yang membuat siswa tetap melanjutkan hal yang mereka kerjakan. Connella (2003) memeberikan lima prinsip umpan balik positif.
a)      Berikan penguatan secepatnya
b)      Berikan penguatan setiap ada perkembangan, tidak hanya pencapaian prestasi.
c)      Berikan penguatan yang spesifik
d)     Terus berikan penguatan pada perilaku baru
e)      Berikan penguatan untuk kebiasaan yang baik secara teratur.
 (2)   Umpan balik negatif
Bagaimana kita menangani siswa yang tidak sesuai dengan ekspektasi yang ada. Colbert dan Knapp (dalam Sprenger: 2011) mengusulkan langkah-langkah berikut:
a)      Focus pada evaluasi
b)      Tunjukan tujuan awal
c)      Identifikasi tanggung jawab
d)     Komunikasikan komponen spesifik
e)      Diskusikan rencana tindakan baru
f)       Konfirmasi hasil yang benar
Cara lain untuk menghindari umpan balik negatif adalah dengan memandu siswa ke arah pemahaman yang tepat melalui dialog Socratis. Dialog Socratis mencakup beberapa kategori pertanyaan: pertanyaan klarifikasi, pertanyaan tentang pertanyaan atau isu awal, implikasi dan konsekuensi dugaan, dan pertanyaan yang ditujukan. Contoh-contoh pertanyaan dari karya Paul (dalam Sprenger: 2011) dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 2. Pertanyaan Socratis yang diadaptasi dari Richard Paul
Jenis Pertanyaan
Contoh
Pertanyaan klarifikasi
1.      Apa yang anda maksud dengan…..?
2.      Apa point utama anda?
3.      Bagaimana…..terkait dengan…..?
4.      Dapatkah anda menggunakan cara lain?
5.      Dapatkah anda memebrikan contoh?
Pertanyaan tentang pertanyaaan
1.      Bagaimana kita dapat mengetahui?
2.      Apakah pertanyaan jelas?
3.      Mengapa pertanyaan jelas?
4.      Mengapa pertanyaan ini penting?
5.      Untuk menjawab pertanyaan ini, apa yang kita jawab terlebih dahulu?
Penyelidikan Dugaan
1.      Apa yang anda duga?
2.      Apa yang seharusnya kita duga?
3.      Mengapa seseorang membuat dugaan ini?
Alasan dan bukti dugaan
1.      Apa yang bisa dijadikan contoh?
2.      Bagaimana anda tahu?
3.      Apa yang memebuat anda percaya?
4.      Apa yang dapat mengubah pikiran anda?
5.      Apa yang bida dikaitkan dalam kasus ini?
Asal-usul atau sumber pertanyaan
1.      Dari mana anda mendapatkan ide ini?
2.      Apakah anda selalu merasa seperti ini?
3.      Dampak apa yang diperoleh?
4.      Apa itu sebuah alternative?
Implikasi dan konsekuensi dugaan
1.      Jika benar, apa lagi yang dianggap benar?
2.      Apa yang akan menjadi dampaknya?
Pertanyaan yang ditujukan
1.      Bagaimana tanggapan kelompok lain?
2.      Mengapa anda memilih sudut pandangan ini?
3.      Apa yang akan dikatakan orang yang tidak sependapat dnegan anda?
 Sumber: Marilee Sprenger: 2011: 82
b.      Umpan balik informatif
Umpan balik yang memberi motivasi mempercepat perkembangan, sementara umpan balik yang informatif memberikan perkembangan penerapan visual pada siswa. Connella (2003) menyebutkan tiga hal penting mengenai umpan balik yang informatif:
             (1)   Harus berorientasi pada tujuan
             (2)   Harus bersifat seketika
             (3)   Harus berbentuk grafik
c.         Umpan balik yang bersifat membangun
Umpan balik penguatan adalah penilaian untuk mempelajari kapan saatnya guru atau siswa menggunakan informasi untuk menyampaika pengajaran dan mempengaruhi pembelajaran. Umpan balik ini berkembang saat anda mempengaruhi perilaku yang ditunjukan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Connellan, T. 2003. Bringing out the best in others. Austin, TX: Bard Press.
Lutan, Rusli. 1988. Belajar keterampilan motoric pengantar teori dan metode. Jakarta: Dikti,PLPTK.
Sprenger, Marilee. 2011. Cara mengajar agar siswa tetap ingat. Jakarta: Erlangga.
Budiman, Didin. 2007. Umpan balik (feed back). Bahan ajar pendagogi olahraga FPOK UPI.

1 komentar:

  1. Woori Casino Login - Play on Mobile or Desktop
    The Woori Casino App will be available at Woori Casino on 바카라 사이트 a mobile or desktop basis. To play https://octcasino.com/ on our mobile or desktop, bsjeon you can 출장마사지 also play 토토 with your desktop browser,

    BalasHapus